Tiga Penyebab Utama Berat Badan Bayi Tidak Bertambah

Tiga Penyebab Utama Berat Badan Bayi Tidak Bertambah
Ilustrasi penimbangan berat bayi. Credits: Freepik.

Bagikan :


Seminggu pertama setelah dilahirkan, normal bagi bayi baru lahir yang disusui dengan ASI untuk mengalami penurunan berat badan sekitar 7-8 persen atau lebih dari berat lahir mereka. Sementara itu, bayi baru lahir yang diberi susu formula bisa kehilangan 5% berat lahirnya beberapa hari pertama setelah kelahirannya.

Setelah dua minggu, berat badan bayi akan kembali ke berat lahirnya dan secara bertahap akan mulai bertambah. Di akhir tahun pertamanya, berat badan mereka akan menjadi tiga kali lebih besar dari berat lahir mereka. Namun, terkadang bisa ditemukan bayi yang tidak mengalami kenaikan berat badan sesuai ekspektasi. Bila pada tahun pertama kehidupannya bayi sulit meningkatkan berat badannya, maka Anda perlu mencermati penyebabnya dan bagaimana cara agar berat badan anak berada dalam rentang ideal sesuai usianya.

 

Penyebab Berat Badan Bayi Tidak Bertambah

Agar berat badan bayi bertambah, maka bayi perlu mendapatkan asupan kalori yang cukup, lebih besar dari energi yang dihabiskan setiap harinya. Ada tiga penyebab utama mengapa berat badan bayi tidak bertambah sesuai ekspektasi, di antaranya:

Tidak mendapatkan cukup kalori

Bayi yang mendapat ASI umumnya menyusu setiap 2-3 jam, sedangkan bayi yang minum susu formula minum susu setiap 3 jam untuk memaksimalkan pertumbuhannya. Seiring pertumbuhannya, kebutuhan energi akan terus bertambah sehingga jumlah ASI atau susu formula yang dikonsumsi menjadi lebih banyak.

Baik bayi yang disusui dengan ASI maupun susu formula mungkin tidak mendapatkan cukup kalori ketika bayi:

  • Lebih memilih untuk tidur dibanding menyusu, membuat waktu menyusu menjadi berkurang 
  • Bayi yang menyusu dengan ASI mengalami masalah dalam perlekatan mulut dengan payudara
  • Masih kebingungan cara mengisap dan menelan
  • Memiliki permasalahan seperti tongue tie atau lip tie, di mana terdapat gangguan pada frenulum di mulut 

Bayi yang sudah berusia 6 bulan ke atas juga mungkin lambat dalam penambahan berat badan ketika menolak makan atau menjadi tidak rutin meminum ASI maupun susu formula setelah mulai memakan makanan padat. 

Gangguan penyerapan makanan

Bayi juga mungkin tidak mendapatkan kalori yang cukup akibat adanya gangguan penyerapan makanan. Hal ini membuat terjadinya gangguan penyerapan nutrisi dari susu yang diminum atau makanan yang dimakan. Kondisi medis seperti refluks asam lambung pada bayi, adanya alergi atau intoleransi terhadap makanan tertentu yang mengiritasi usus, penyakit celiac dan juga penyakit kuning (jaundice).

Penelitian menunjukkan bahwa jaundice bisa menyebabkan berat badan bayi sulit bertambah atau lebih mungkin mengalami penurunan berat badan. Bayi yang mengalami jaundice cenderung selalu mengantuk, terlihat kelelahan dan juga menolak minum susu.

Membakar terlalu banyak kalori

Sebagian bayi kesulitan dalam penambahan berat badan karena mereka cepat membakar terlalu banyak kalori. Pembakaran kalori ekstra pada bayi sering dikaitkan dengan kondisi kesehatan seperti kelahiran prematur, kesulitan bernapas dan juga penyakit jantung bawaan yang dimiliki.

Baca Juga: Kondisi Kesehatan yang Menyebabkan Berat Badan Bayi Sulit Naik

 

Membantu Menaikkan Berat Badan Bayi

Pada enam bulan pertamanya, bila bayi kesulitan menaikkan berat badan, maka Anda perlu memberikan ASI lebih sering. Tawarkan payudara lainnya jika bayi terlihat sudah selesai dengan satu payudara. Sementara pada bayi yang meminum susu formula, konsultasikan dengan dokter mengenai kandungan zat gizi dan nutrisi yang ada dalam susu.

Lalu, pada bayi yang sudah berumur 6 bulan dan sudah mulai makan makanan padat pertamanya, Anda mungkin perlu meningkatkan asupan kalori lewat makanan yang dikonsumsi. Adapun menu yang perlu diberikan juga tidak boleh sembarangan. Anda perlu berkonsultasi dengan dokter anak atau ahli gizi, terkait dengan menu MPASI yang dapat membantu mengejar kekurangan berat badan.

Apabila kesulitan kenaikan berat badan bayi disebabkan oleh kondisi kesehatan yang dialaminya, maka Anda perlu berbicara dengan dokter untuk mendapatkan panduan yang bisa membantu bayi meningkatkan berat badan. Kondisi kesehatan tertentu yang dialami bayi mungkin membutuhkan perlakuan khusus dan mungkin juga suplemen agar berat badan bayi bisa bertambah.

Sebagai orang tua, Anda bisa memonitor berat badannya melalui kurva pertumbuhan sesuai berat dan usianya. Anda bisa melihat setelah memasukkan data, apakah berat anak sudah sesuai dalam rentang ideal atau tidak.

Baca Juga: Rekomendasi Makanan Agar Berat Badan Bayi Naik

 

Perlu selalu diingat bahwa penambahan berat badan dan perkembangan setiap bayi tidak sama. Tidak perlu membanding-bandingkan bayi Anda dengan anak lainnya. Namun, Anda perlu membawa bayi untuk mendapatkan pemeriksaan medis apabila berat badan bayi tidak bertambah 10-14 hari setelah dilahirkan, pertumbuhan berat badan bayi berusia 3-6 bulan kurang dari 0,67 ons per hari, atau bayi terlihat berhenti bertumbuh.

Penting untuk berkonsultasi dengan dokter terkait dengan penambahan berat badan bayi yang lambat agar bayi mendapatkan pemeriksaan menyeluruh dan rekomendasi perawatan yang tepat. Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan dengan mengunduh aplikasi Ai Care melalui App Store atau Play Store terkait dengan berat badan dan pertumbuhan bayi.

 

Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Selasa, 10 Oktober 2023 | 09:16